Minggu, 21 November 2010

MINAHASA TENGAH


PROFIL MINAHASA TENGAH
(MINTENG)


1.      KECAMATAN TOMPASO

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO3wS9C7neLkb9GFGcGbunXSrgzED0irqG9p80JE3OKkUZRZKFhFXmQTXNY_MJShDtMyeQIwTprmo6yHQIR-42QyXiTJX1MCNLzdWtylo8bRabPPBftwImoqjIJhf8xBoPppgWInbSBeU0/s320/Watu+Pinawetengan+1985.jpg
KONDISI FISIK DAN WILAYAH
Letak : Bagian Selatan Kabupaten Minahasa
Ibukota Kecamatan : Desa Liba
Batas-Batas Wilayah : - Bagian Utara : Kawangkoan
- Bagian Timur : Langowan Barat dan Remboken
- Bagian selatan : Langowan Barat
- Bagian Barat : Kawangkoan
Luas Wilayah : 30,20 Km2


Foto : Koleksi Pinawetengan Muda
(http://pinawetengan-muda.blogspot.com/2009/03/foto-tua-dari-watu-pinawetengan.html)

DESA :
- Tolok
- Pinabetengan
- Tonsewer
- Toure
- Kamanga
- Tember
- Liba
- Sendangan
- Talikuran
- Tompaso II
- Tempok
PENGGUNAAN LAHAN
Umumnya digunakan sebagai lahan pertanian dengan luas kurang lebih 5000 Hektar yang ditanami Jagung, Padi Sawah, Sayuran, dan kacang-kacangan), selain itu digunakan sebagai lahan untuk peternakan, kawasan lindung dan pemukiman
KEADAAN TANAH ,TOPOGRAFI, KETINGGIAN
Jenis tanah adalah Reyosol dengan pH 5-7, terletak pada ketinggian 600-1000 dari permukaan laut. Umumnya wilayah kecamatan tompaso mempunyai topografi wilayah datar sampai dengan landai
JUMLAH DESA MENURUT GEOGRAFIS
Pantai : -
Lembah : -
Lereng/Punggung Bukit : -
Dataran : 11
TOPOGRAFI
Dataran Tinggi : 11
Dataran Rendah :
KEADAAN PENDUDUK
Jumlah Penduduk : 13.672 (tahun 2003)
Angkatan Kerja : 8.736
Pertumbuhan Penduduk : 4,81
Kepadatan : 504 /km2
POTENSI DAN PELUANG INVESTASI
Tambang :
Komoditi tambang yang ada adalah Kaolin yang terletak di daerah Batukulo, dimana peluang investasinya adalah penambangan
TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN:
Jagung :
Terletak di hampir semua desa, status pengelolaan adalah tanah merupakan hak milik masyarakat, pengembangannya dengan pola kemitraan. Peluang investasi yang dapat dikembangkan adalah Pabrik Makanan ternak, pengolahan jagung dan minyak jagung
Kacang merah :
Lokasinya disemua desa yang ada, pengembangannya diarahkan pada pola kemitraan. Peluang investasi adalah industri makanan
PETERNAKAN
Peternakan Babi dan sapi Potong :
Usaha yang ada sekarang adalah usaha Rumah Tangga. Peluang investasi adalah peternakan, cut-up and packaging serta pemasaran antar pulau dan pengemukan
Kuda Pacu :
merupakan usaha rumah tangga dan perorangan, peluang investasi yang diharapkan adalah breeding
INFRASTRUKTUR
Air Bersih, peluang investasi yang diharapkan adalah pembangunan dan pengelolaan oleh pihak swasta bekerjasama dengan Pemerintah kabupaten Minahasa dalam bentuk kerjasama operasi.
Perumahan, Investasi yang diharapkan adalah pembangunan perumahan oleh pihak swasta khususnya Rumah sederhana dan Sangat Sederhana dengan skala usaha menengah atau sedang.



2.     KECAMATAN KAWANGKOAN


Kecamatan Kawangkoan yang terletak tepat di tengah-tengah Wilayah Minahasa identik dengan Kacang sangrai dan Biapaong sehingga dikenal dengan "Kota Kacang". Kecamatan Kawangkoan yang beribukota di Kota kawangkoan, yang merupakan pusat transit dari semua kota yang ada disekitar kecamatan kawangkoan.
Luas wilayah Kecamatan Kawangkoan adalah 43,10 km2 atau 4,21% dari luas Kabupaten Minahasa.
Kecamatan kawangkoan sebagaimana dengan kecamatan lain yang ada di Kabupaten Minahasa memiliki dua musim yaitu musim kering dan musim hujan. Rata-rata jumlah hari hujan pada musim hujan (nopember-April) yaitu 23 hari hujan dengan rata-rata curah hujan 244,53 mm dalam sebulan dan pada musim kering kurang dari 13 hari hujan dengan rata-rata curah hujan 177,53 mm dalam sebulan. Temperatur udara absolute maksimum per bulan 93,93% dan rata-rata kelembapan minimum per bulan 80,50%.
Kecamatan Kawangkoan terletak pada ketinggian 400-800 dpl dengan keadaan topografi datar sampai dengan miring. Jenis tanah yang mendominasi adalah Reyosol dan andosol dengan pH 4,5 - 7,5.
Penggunaan lahan sebagian besar didominasi oleh pertanian (7.000 Ha) yang ditanami jagung, sayuran, kacang-kacangan, padi sawah, cengkih, kopi. Selain itu lahan digunakan untuk peternakan, kawasan lindung dan pemukiman.
Jumlah penduduk pada Tahun 2003 adalah 26.335 jiwa dengan pertumbuhan 4,81%. Perkiraan angkatan kerja adalah 16.811. Adapun kepadatan penduduknya adalah 613 jiwa/km3.
Kecamatan Kawangkoan terdiri dari 4 kelurahan dan 9 desa.
(Foto: www.traveljournals.net)
KELURAHAN :
-Sendangan
-Kinali
-Uner
-Talikuran
DESA :
-Kanonang Satu
-Kanonang Dua
-Kiawa satu
-Kiawa Dua
-Tondegesan
-Kayuuwi
-Tombasian atas
-Tombasian bawah
-Ranolambot
Kecamatan kawangkoan didukung oleh fasilitas pendukung yang cukup memadai seperti fasilitas pendidikan yang mana untuk Taman Kanak-kanak dan sekolah dasar tersebar disemua desa dan kelurahan, untuk SMP sebanyak 6 buah, SMU 2 buah dan SMK 1 buah.
Prasarana dan Sarana Kesehatan yang ada adalah Puskesmas 1 Buah, BKIA 3 buah, dan untuk Dokter Praktek tersebar di Pusat Kota kawangkoan. Untuk tempat-tempat pelayanan kesehatan lainnya seperti Posyandu atau lainnya tersebar di semua desa dan kelurahan.
Selain fasilitas tersebut, Kecamatan kawangkoan didukung oleh Pusat Pertokoan, Pasar Tradisional, Pasar Hewan, Terminal Bus dan angkutan .
Pasar Hewan yang ada di Kawangkoan merupakan barometer pasar hewan yang ada di Propinsi Sulawesi Utara, hal ini karena pasar hewan tersebut menjadi ajang pertemuan para pedagang hewan khususnya Sapi dan Kuda yang ada di Propinsi Sulawesi Utara.
Kecamatan Kawangkoan juga terkenal dengan objek-objek wisata yang ada seperti Bukit Kasih Kanonang, Gua jepang yang terletak di Kiawa dan sendangan, Air panas alam kinali, air terjun kiawa dan pemandangan agrowisata yang tersebar di beberapa desa.
POTENSI INVESTASI:
Tambang Kaolin yang berada di Kanonang
Tanaman Pangan : jagung dan Kacang Merah
Peternakan : Babi, sapi Potong, Kuda pacu, Ayam Buras dan Ras.
Pengembangan objek wisata : Pengembangan fasilitas wisata di Bukit Kasih Kanonang dan Air Panas Kinali
Infrastruktur : Pengembangan pasar Tradisional, Pertokoan (pusat Perbelanjaan), pengelolaan terminal, air bersih dan perumahan.


3.     KECAMATAN SONDER
Kecamatan Sonder merupakan kecamatan yang dikenal dengan perkebunan cengkih yang tersebar hampir disemua wilayah kecamatan dengan ibukota Kecamatan Kota Sonder.
Luas wilayah Kecamatan Sonder adalah 46,80 km2 atau 4,57% dari luas Kabupaten Minahasa.
Kecamatan Sonder sebagaimana dengan kecamatan lain yang ada di Kabupaten Minahasa memiliki dua musim yaitu musim kering dan musim hujan. Rata-rata jumlah hari hujan pada musim hujan (nopember-April) yaitu 23 hari hujan dengan rata-rata curah hujan 244,53 mm dalam sebulan dan pada musim kering kurang dari 13 hari hujan dengan rata-rata curah hujan 177,53 mm dalam sebulan. Temperatur udara absolute maksimum per bulan 93,93% dan rata-rata kelembapan minimum per bulan 80,50%.
Kecamatan Sonder terletak pada ketinggian 300-700 dpl dengan keadaan topografi datar sampai dengan curam. Jenis tanah yang mendominasi adalah Latosol dengan pH 4 - 7,5.
Penggunaan lahan sebagian besar didominasi oleh pertanian (5.500 Ha) yang ditanami jagung, sayuran, kacang-kacangan, padi sawah, cengkih, kopi, kelapa, vanili dan kakao. Selain itu lahan digunakan untuk peternakan dan pemukiman.
Jumlah penduduk pada Tahun 2003 adalah 17.950 jiwa dengan pertumbuhan 7.17%. Perkiraan angkatan kerja adalah 11.673.
DESA:
-Leilem
-Kolongan Atas
-Sendangan
-Tounelet
-Talikuran
-Kauneran
-Tincep
-Timbukar
-Rambunan
-Sawangan
Kecamatan Sonder didukung oleh fasilitas pendukung yang cukup memadai seperti fasilitas pendidikan yang mana untuk Taman Kanak-kanak dan sekolah dasar tersebar disemua desa dan kelurahan, untuk SMP sebanyak 3 buah, SMU 1 buah dan SMK 1 buah.
Prasarana dan Sarana Kesehatan yang ada adalah Rumah Sakit Siloam, Puskesmas 1 Buah, Puskesmas Pembantu 2 buah dan untuk Dokter Praktek tersebar di Pusat Kota kawangkoan. Untuk tempat-tempat pelayanan kesehatan lainnya seperti Posyandu atau lainnya tersebar di semua desa dan kelurahan.
Selain fasilitas tersebut, Kecamatan Sonder didukung oleh Pusat Pertokoan, Pasar Tradisional, Pasar Terminal Bus dan angkutan .
Kecamatan Sonder juga terkenal dengan objek-objek wisata yang ada seperti Rafting di Sungai Minanga, Wisata alam di Desa Tincep
(Foto: www.traveljournals.net)


POTENSI INVESTASI :
Tambang : Obsidian yang berada di Desa Leilem, Energi Listrik Tenaga Mikro di Desa Tincep
Tanaman Pangan dan Perkebunan: jagung dan cengkih
Peternakan : Babi, sapi Potong, Ayam Buras dan Ras.
Budidaya ikan air Tawar :Mas, Nila, Kodok
Pengembangan objek wisata : Pengembangan fasilitas wisata di desa tincep
Infrastruktur : Pengembangan pasar Tradisional, Pertokoan (pusat Perbelanjaan), pengelolaan terminal, air bersih dan perumahan.terminal, air bersih dan perumahan.


Allen & Herly

Tidak ada komentar:

Posting Komentar